Disadari atau tidak peran air sangat
penting dalam kehidupan manusia. Tapi, dalam kurum waktu terakhir ini
kelangsungan air bersih semakin berkurang seiring dengan pencemaran yang
terjadi akibat efek negatif dari perkembangan teknologi dan industri. Tak hanya dirisaukan
oleh polusi udara saja, Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai
mengalami pencemaran air. Pencemaran tersebut adalah suatu perubahan keadaan di
tempat penampungan air sepeti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat
aktivitas manusia
Walaupun fenomena alam seperti gunung
berapi, badai, gempa bumi, dan lainnya juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia, dan kondisi
badan air yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Hasil polusi air jika
jumlah besar limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi
ditampung oleh ekosistem alam, akibatnya adalah limbah tidak dapat dengan cepat
hancur, dan menghasilkan organisme lain yang tidak menguntungkan bagi manusia.
Salah satu penyebab utama pencemaran air
yang telah menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan
polusi adalah yang berasal dari bahan kimia dan proses industri. Ketika
pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak langsung ke
sungai dan saluran air, kemudian air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang
habis menyebabkan banyak organisme air mati.
Limbah
ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun. Sebagian besar limbah juga
tidak biodegradable.
Air panas dari pembangkit listrik
disebut polusi termal. Ini membunuh hewan air dan tumbuhan dengan mengurangi
kandungan oksigen dari air. Selain dari polusi termal, ada juga polusi organik
dan anorganik.
Limbah organik termasuk yang dibuang
dari rumah-rumah pemotongan, pabrik pengalengan daging, pembuatan tanaman,
pestisida, dan perusahaan-perusahaan minyak mentah.
Ketika limbah organik tidak terurai oleh
mikroorganisme, sebagian besar oksigen terlarut dalam air digunakan dan
pembuangan mulai berbau busuk.
Air juga tercemar oleh zat lainnya
seperti sampah plastik. Beberapa plastik seperti nilon ikan dapat melibatkan
hewan laut lainnya.
Plastik
yang telah dipecah menjadi potongan kecil dapat dimakan oleh makhluk-makhluk
laut yang dapat menyebabkan kematian mereka. Karena plastik adalah bahan non-biodegradable, maka setelah termakan ikan akan mati.
Selain itu, pencemaran air juga datang
dari limbah rumah tangga. Sebagai contoh adalah sisa dari pemakaian shampoo,
lotion, pelembab, pewarna rambut, deterjen, pelembut kain, dan lainnya
berkontribusi pula terhadap polusi air. Karena limbah tersebut masuk ke selokan
yang kemudian mengalir ke sungai, danau, dan seterusnya.
Oleh
karena itu, konsep Go
Green memang harus dilakukan untuk
mengurangi tercemarnya air, udara, dan lingkungan sekitar. (dv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar