Senin, 08 Oktober 2012

Bumi Bersedih, Air pun Menangis


Disadari atau tidak peran air sangat penting dalam kehidupan manusia. Tapi, dalam kurum waktu terakhir ini kelangsungan air bersih semakin berkurang seiring dengan pencemaran yang terjadi akibat efek negatif dari perkembangan teknologi dan industri. Tak hanya dirisaukan oleh polusi udara saja, Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai mengalami pencemaran air. Pencemaran tersebut adalah suatu perubahan keadaan di tempat penampungan air sepeti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia

Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi, dan lainnya juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, namun hal tersebut tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia, dan kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem. Hasil polusi air jika jumlah besar limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem alam, akibatnya adalah limbah tidak dapat dengan cepat hancur, dan menghasilkan organisme lain yang tidak menguntungkan bagi manusia.

Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan polusi adalah yang berasal dari bahan kimia dan proses industri. Ketika pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak langsung ke sungai dan saluran air, kemudian air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang habis menyebabkan banyak organisme air mati.


Limbah ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun. Sebagian besar limbah juga tidak biodegradable.
Air panas dari pembangkit listrik disebut polusi termal. Ini membunuh hewan air dan tumbuhan dengan mengurangi kandungan oksigen dari air. Selain dari polusi termal, ada juga polusi organik dan anorganik.

Limbah organik termasuk yang dibuang dari rumah-rumah pemotongan, pabrik pengalengan daging, pembuatan tanaman, pestisida, dan perusahaan-perusahaan minyak mentah.

Ketika limbah organik tidak terurai oleh mikroorganisme, sebagian besar oksigen terlarut dalam air digunakan dan pembuangan mulai berbau busuk.
Air juga tercemar oleh zat lainnya seperti sampah plastik. Beberapa plastik seperti nilon ikan dapat melibatkan hewan laut lainnya.

Plastik yang telah dipecah menjadi potongan kecil dapat dimakan oleh makhluk-makhluk laut yang dapat menyebabkan kematian mereka. Karena plastik adalah bahan non-biodegradable, maka setelah termakan ikan akan mati.

Selain itu, pencemaran air juga datang dari limbah rumah tangga. Sebagai contoh adalah sisa dari pemakaian shampoo, lotion, pelembab, pewarna rambut, deterjen, pelembut kain, dan lainnya berkontribusi pula terhadap polusi air. Karena limbah tersebut masuk ke selokan yang kemudian mengalir ke sungai, danau, dan seterusnya.

Oleh karena itu, konsep Go Green memang harus dilakukan untuk mengurangi tercemarnya air, udara, dan lingkungan sekitar. (dv)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar